Panduan Lengkap Memasak Ayam Betutu Khas Bali. Pada awal Oktober 2025, saat musim panen rempah di Bali memasuki puncaknya, ayam betutu kembali jadi primadona di meja makan nasional—terbukti dari banjir post di media sosial yang tag makanan tradisional Indonesia, termasuk betutu sebagai warisan budaya yang wajib dicoba wisatawan. Festival Kuliner Bali di Denpasar akhir September lalu, yang tarik ribuan pengunjung, soroti varian betutu modern dengan twist sehat seperti rendah garam, tapi cita rasa asli tetap juara. Hidangan ini, yang sering disebut sebagai “pedas gurih berempah” paling ikonik Pulau Dewata, bukan hanya soal enaknya daging ayam yang empuk, tapi juga cerita di balik rempah kaya yang bikin nagih. Bagi Anda yang lagi cari inspirasi masak akhir pekan, panduan lengkap ini hadir tepat waktu: dari sejarah samar hingga langkah praktis di dapur rumah, biar Anda bisa sajikan betutu autentik tanpa ribet. Siap coba? Mari kita mulai dari akarnya. BERITA BOLA
Sejarah Singkat dari Masakan Ini
Ayam betutu punya jejak panjang yang terikat erat dengan migrasi budaya, lahir di Bali sekitar abad ke-16 saat pengikut Kerajaan Majapahit—yang terdesak pasca-keruntuhan—membawa tradisi masak mereka ke pulau ini. Pengaruh Hindu Majapahit terlihat jelas di teknik “betutu”, yang artinya membungkus daging utuh dengan bumbu rempah lalu dibakar pelan hingga meresap. Awalnya, hidangan ini eksklusif untuk upacara adat dan ritual keagamaan, seperti sajian dewa di pura atau pesta kerajaan, di mana ayam atau bebek dimasak di lubang tanah panas berlapis bara—mirip pit roast Jawa tapi dengan rempah Bali yang lebih pedas.
Catatan sejarah sebut Ni Wayan Tempeh, atau Men Tempeh, dari desa Abiansasih, Gianyar, sebagai pencipta versi ikonik pada era kolonial awal. Ia ciptakan resep sederhana dari bahan lokal: ayam kampung dibalut bumbu genep (campuran 18 rempah), dibungkus daun pisang, dan dikukus hingga daging lepas tulang. Dulu, betutu simbol kemakmuran—hanya bangsawan yang mampu, karena butuh waktu berjam-jam dan rempah langka seperti base genep. Pasca-kemerdekaan, masakan ini turun ke rakyat, terutama di Gilimanuk dan Tabanan, di mana varian kuah pedas jadi favorit nelayan. Kini, di 2025, betutu naik kelas jadi makanan pedas ter-enak dunia versi CNN, sambil adaptasi modern seperti versi vegan atau air fryer untuk urban chef. Intinya, betutu bukan sekadar makanan; ia cerita ketangguhan Bali yang selamat dari invasi budaya.
Bahan dan Alat yang Dibutuhkan Untuk Memasak Masakan Ini
Untuk porsi 4-6 orang, siapkan ayam utuh segar sekitar 1-1,5 kg—pilih kampung untuk rasa lebih gurih, atau potong 4 bagian jika malas ribet. Marinasi dasar: 2 buah jeruk nipis, 2 sdt garam, dan 1 sdt merica bubuk. Bumbu halus inti (base genep sederhana): 10 siung bawang merah, 5 siung bawang putih, 5-10 cabai merah keriting (sesuaikan pedas), 5 cabai rawit, 5 butir kemiri sangrai, 1 sdm ketumbar bubuk, 1 ruas kunyit bakar, 1 ruas jahe, 1 ruas lengkuas, 3 cm kencur, dan 1 sdt terasi bakar. Tambahan: 4 batang serai memarkan, 4 lembar daun salam, 6 lembar daun jeruk sobek, 2 lembar daun pisang (untuk bungkus), dan 500 ml santan encer jika suka varian kuah.
Opsional untuk varian Gilimanuk: 100 gr kacang tanah goreng halus untuk tambah creamy. Jangan lupa minyak goreng secukupnya untuk tumis, dan air 500 ml untuk rebus. Alat minimalis: blender atau ulekan batu untuk haluskan bumbu, wajan anti lengket untuk tumis, kukusan bambu atau panci kukus untuk masak utama (tradisional pakai lubang tanah, tapi oven 180°C 2 jam oke untuk modern), pisau tajam, dan talenan kayu. Total biaya sekitar Rp150.000 untuk bahan segar di pasar tradisional Bali—hemat tapi mewah hasilnya. Pastikan rempah segar; base genep siap pakai bisa beli di toko oleh-oleh, tapi halus sendiri lebih autentik.
Panduan Memasak Masakan Ini: Panduan Lengkap Memasak Ayam Betutu Khas Bali
Mulai dari persiapan: cuci ayam bersih, lumuri jeruk nipis, garam, dan merica, diamkan 30 menit di kulkas untuk hilangkan amis. Haluskan semua bumbu (bawang, cabai, kemiri, dll) pakai blender—jangan terlalu halus, biar tekstur kasar untuk rasa nendang. Panaskan 4 sdm minyak di wajan besar, tumis bumbu halus hingga harum (sekitar 10 menit), masukkan serai, daun salam, daun jeruk, dan lengkuas geprek—aduk hingga layu. Ambil sepertiga bumbu tumis, sisihkan untuk oles akhir.
Rebus ayam dalam sisa bumbu dengan 500 ml air hingga setengah matang (45 menit), biar bumbu meresap dalam. Keluarkan ayam, tiriskan, lalu isi rongga dengan bumbu tumis sisihkan plus irisan serai—jangan penuh, biar uap keluar. Bungkus rapat ayam dengan 2 lapis daun pisang, ikat pakai tali rafia atau benang. Kukus di kukusan panas selama 2-3 jam hingga daging empuk lepas tulang—tes tusuk garpu, kalau bening berarti matang. Alternatif modern: panggang di oven 180°C tutup foil 1,5 jam, lalu buka dan oles sisa bumbu 20 menit lagi untuk kulit crispy.
Untuk varian kuah Gilimanuk: campur santan encer dengan bumbu rebus tadi, masak hingga kental, tambah kacang tanah halus. Sajikan panas dengan nasi hangat, sambal matah sampingan, dan urap sayur. Total waktu 4 jam, tapi worth it—aroma rempah bakal bikin rumah wangi Bali. Tips: jangan buang tulang, rebus jadi kaldu tambahan.
Kesimpulan: Panduan Lengkap Memasak Ayam Betutu Khas Bali
Ayam betutu khas Bali di 2025 bukan lagi hidangan langka—ia jadi jembatan budaya yang mudah diakses di dapur rumah, dari sejarah Majapahit yang megah hingga panduan sederhana ini yang bikin Anda chef rumahan. Dengan bahan rempah kaya dan langkah tak rumit, hidangan ini janjikan ledakan rasa pedas gurih yang bikin nagih, sambil ceritakan kisah ketangguhan Pulau Dewata. Coba masak akhir pekan ini, ajak keluarga, dan rasakan kenapa betutu disebut makanan terpedas enak dunia. Siapa tahu, jadi menu wajib Natal nanti. Selamat memasak, dan triak “selamat makan” ala Bali—bom appétit!